Laporan Tribun Batam, Patrik, Aprizal, Purwoko

TRIBUNNEWS.COM, BATAM- Hermanto, satu diantara 7 petugas DKP yang berhasil menyelamatkan diri dari sergapan Polisi Malaysia mengaku masih syok dan belum bisa menghilangkan rasa tegangnya. Ia bercerita bahwa telah terjadi kontak senjata dengan Polisi Diraja Malaysia yang terjadi Jumat malam lalu.

Menurut kesaksian Hermanto, malam itu suasana sangat tegang. Ia dan rombongan yang menggunakan kapal Dolphine 015 sempat bergembira saat berhasil merapat ke lima kapal nelayan yang sedang mencuri ikan di perairan Indonesia itu.

Namun tak disangka, tiba-tiba sebuah kapal patroli polisi Malaysia yang panjangnya dua kali lipat panjang kapal Dolphine 015 (sekitar 20 meter) memburu mereka. Para penumpang di kapal itu juga memaksa agar nelayan yang baru saja ia tangkap agar dilepaskan.

"Mereka meminta kami naik dan menyerahkan 7 nelayan Malaysia yang kami tahan. Tapi kami menolak dengan alasan kejadian berada di perairan Indonesia," kata Hermanto dihubungi tribun via phone. Saat itu polisi Malaysia sempat melepaskan 2 kali tembakan ke udara.

Saat ini Hermanto masih melakukan rapat dengan atasan maupun aparat setempat guna menangani kasus yang mereka alami. "Kami masih akan rapat, nanti lebih rinci kami sampaikan lagi," kata Hermanto.

Sedangkan tujuh nelayan Malaysia yang ditangkap petugas DKP Kepri di Tanjung Berakit, Bintan ternyata memang mengaku sedang mencuri ikan di perairan Indonesia. Pengakuan itu mereka ungkapkan kepada penyidik Polda Kepri, Sabtu (14/8/2010) malam.

Kapolda Kepri Brigjen Pol Pudji Hartanto mengatakan, 3 petugas DKP Kepri yang ditangkap oleh Marine Police Malaysia saat ini sudah ditangani oleh Kementerian dan Perikanan Indonesia di Jakarta.

"Untuk penyelesaian kasus aparat DKP Kepri yang ditahan oleh Polisi Malaysia itu langsung G to G.(dua pemerintah). Sekarang kita hanya memintai keteranggan 7 nelayan Malaysia yang mencuri ikan di Bintan itu. Tapi menurut keterangan nelayan itu mereka berada di wilayah kita memang untuk mencuri ikan," ujar Kapolda Kepri.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kepri, Lamidi, juga menyatakan masih akan berkoordinasi lebih lanjut. Karena itu mengenai kondisi anak buahnya yang kini masih berada di Malaysia juga belum terkonfirmasi.

Pudji menambahkan, dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa. Polda Kepri pun sedang menyelidiki titik tempat kejadian perkara penembakan yang dilakukan oleh Polisi Diraja Malaysia. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Demi kemajuan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI kami memohon saran dan kritik anda melalui layanan ini atau di no 085825296056 untuk via sms.