Polemik Gagalnya Minapolitan di PPN Pemangkat



Jum’at 23 September 2011
Tolak Ikan Impor



Ketua HNSI Kalbar Kistoro mengatakan rencana impor ikan itu tidak dapat diterima “karna itu sama saja tikus mati dilumbung padi” ujarnya.
Kistoro menyarankan agar DKP tidak hanya mencari jalan pintas melalui kebijakan impor. Sebab, kebijakan impor itu akan membuat pola hidup masyarakat semakin konsumtif dan menimbulkan ketergantungan dengan negara lain. DKP diharapkan untuk lebih fokus pada pencarian solusi terhadap permasalahan yang terjadi di daerah sehingga mengakibatkan stok ikan tidak mencukupi. DKP harus cari akar permasalahannya ,apakah produksi kita kurang karena faktor cuaca,nelayan kurang perkasa, atau alat tangkap yang tidak sesuai dan perlu diadakan peningkatan.
                Ketua HNSI singkawang H. Malik menyampaikan hal serupa yaitu menolak rencana impor ikan alasannya “ impor ikan akan merusak pasaran pedagang lokal dan menyensarakan nelayan dan masyarakat, kita tidak kurang ikan dari PPN Pemangkat armadanya banyak” karena itu DKP diharapkan dapat meninjau ulang rencana tersebut. Humas PPN Pemangkat

Rapat Persiapan Sosialisasi Minapolitan
PPN Pemangkat, 26 September 2011
               
               


Menanggapi Isu yang beredar di media cetak tentang Terancamnya Gagagl Minapolitan di Kab. Sambas, Kalabuh PPN Pemangkat kembali mengundang Tokoh dan Pemuka Masyarakat serta Instansi terkait dalam rapat dengar pendapat.
                Dalam rapat ini kalabuh Joko Supraptomo menyatakan bahwa rapat yang sebenarnya seharusnya bertajuk Koordiasi Minapolitan tapi, karena oleh sesuatu isu maka rapat berubah statusnya menjadi Sosialisai Minapolitan.
Kekecewaan pun terlihat dari raut wajah pengusaha Perikana seperti Ari Ja’i yang belak belak menyatakan bahwa” pemerintah Kabupaten dalam hal ini DKP sambas seakan kurang siap dalam mendukung rencana Minapolitan buktinya pengesahan kartu nelayan dan pengukuhan KUB di PPN Pemangkat belum juga diwujudkan oleh Kepala DKP Sambas” hal senada juga yang diucapkan oleh Kades Penjajap.
                Lain lagi hal yang diungkapkan oleh ketua HNSI Kab. Sambas A.Majid.Sk beliau berpendapat “ jangan banyak membangun rumah kalau tidak ada penghuninya” artinya Minapolitan bisa suksek jikalau kita sudah memiliki Produksi tinggi, Alat tangkap sesuai standar, nelayan SDM yang bagus baru kita melanjutkan membahas minapolitan bila hal-hal tersebut sudah tercapai.
                Kesulitan KUB di PPN Pemangkat dalam mendapat bantuan kapal ditanggapi oleh Budi Santoso Kabid. PT Sambas “bahwa DKP memang sengaja menolak kapal-kapal bantuan tersebut dikarenakan banyak Kabupaten-kabupaten lain menolak dengan alasan Pengadaan kapal-kapal nelayan ini berbau Penjara” .
 

Dua Kapal Penyeludup Pakain Bekas Ditangkap Kapal Patroli KKP

Dua Kapal Penyeludup Pakain Bekas Ditangkap Kapal Patroli KKP


Tidak kenal ampun namannya pelanggaran dilaut tetap diamankan yaitu dua kapal penyeludup barang dari Malaysia yang memuat pakain bekas ditangkap oleh Kapal Pengawas HIU 001 yang dinahkodai Moch Nursalim dan Kapal Pengawas HIU 010 yang di nahkodai Martin Yermias milik Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tanggal 25 September 2011 pada sekitar jam 12.00 WIB diperairan Zona Ekonaomi Ekskutif Indonesia (ZEEI) Selat Malaka.
Kapal tersebut adalah KM. Jaya Utama GT. 18 memuat lebih kurang 200 Bal pakain bekas ber ABK 4 orang yaitu Nahkoda Hendrik (Batubara) dan ABK Julkifli (Tanjung Balai), Subali (Kuala Tanjung), Ahmad Ridwan (Tanjung Balai). Sedangkan kapal satunnya lagi yaitu KM. Rahmat GT. 6 memuat lebih kurang 150 Bal pakain bekas ber ABK 4 orang yaitu Nahkoda Irwanto (Tanjung Balai) dan ABK Amankhan (Tanjung Balai), Ismail (Tanjung Balai), Zulkifli (Tanjung Balai).
Menurut informasi dari kedua nahkoda kapal penyeludup pakain bekas tersebut bahwa kapal ini milik udin dari Tanjung Balai berangkat dari Port Klang Malaysia kemarin tanggal 24 September 2011 jam 6.00 WIB dengan tujuan Belawan.
Proses penangkapan kedua kapal ini pada saat Kapal Pengawas Perikanan KP. Hiu 001 dan KP. Hiu 010 sedang melakukan patroli rutin melihat dua kapal yang menyerupai kapal ikan mereka mendekat ternyata kapal memuat pakain bekas. Setelah diperiksan ternyata kapal tersebut tidak berdokumen lalu Nahkoda KP. Hiu 010 Martin Yermias mengontak Kepala Stasiun PSDKP Belawan Mukhtar, A.Pi, M.Si untuk melakukan koordinasi dengan pihak Bea Cukai Belawan untuk menannyakan kesediaan menerima kapal tersebut untuk diproses lebih lanjut.
Dari Koordinasi dengan Kepala KPPBC Belawan Widhi Hartono, dengan Sandy salah satu kepala seksi di KPPBC Belawan untuk mengkoordinasikan dengan pihak Kanwil Bea Cukai Sumatra Utara. Dari hasil koordinasi tersebut pihak Bea Cukai Sumut siap menerima kedua kapal tersebut lalu kami memerintahkan Nahkoda KP. Hiu 001 dan KP. Hiu 010 untuk meng adhock kapal tersebut ke dermaga Bea Cukai Belawan.
Sekitar pukul 22.00 WIB semalam kapal penyeludup merapat di dermaga Bea Cukai Belawan dan diserahterimakan Barang Bukti dan 10 orang tersangka ke Kasi Penyidikan dan BHP II bapak T. Alamsyah N yang disaksikan oleh Bapak Suhartono, SH Kepala Penanganan Pelanggaran Stasiun PSDKP Belawan.
Menurut Bapak T. Alamsyah N kedua kapal penyeludup pakain bekas ini di ancam hukuman pidana 10 Tahun Penjara sesuai UU No. 10 Tahun 1995 diperbaharui dengan UU No. 17 Tahun 2006 Tentang Kepabeanan.

Stop Illegal Fishing

Lagi lagi 4 kapal illegal fishing ditangkap...
Mukhtar APi 25 September 8:52
Lagi lagi 4 kapal illegal fishing ditangkap kapal pengawas KP. Hiu 003 dan KP. Hiu 004 yaitu 3 kapal berbendera viatnam dan 1 kapal berbendera malaysia di ZEEI Laut Cina Selatan pada tanggal 18 September 2011. Saat ini kapal tersebut di adhock ke Satker PSDKP Tarempa dan KP. Hiu Macan 004 juga menangkap Kapal Pamboat asal Philipina di laut Halmahera dan saat ini di Ad-Hock ke Satker PSDKP Ternate.

Berita Duka Cita

Kami Keluarga Besar Pelabuhan Perikanan Nusantara Pemangkat Turut Berduka Cita atas Meninggalnya Ayahanda Kasubdit Tata Operasional Pelabuhan pada hari Senin tanggal 19 September 2011di Pamekasan Madura semoga amal ibadahnya diterima disisinya ,Amin ya robbal alamin.

Ikan Ilegal dan Terancam Gagalnya Minapolitan


halal bihalal di pelabuhan perikana nusantara pemangkat

Pelabuhan perikanan nusantara pemangkat menggelar acara halal bihalal dan temu kangen di musolah pelabuhan perikanan nusantara pemangkat pada tanggal jum,at ( 09-09-2011)




         Acara tersebut di selenggarakan  dalam rangka  menjalin silaturahmi di antara setaf ,instansi- instansi pemeerintah yang terkait,pengusaha pengusaha dan masyarakat setempat .  menurut kepala pelabuhan perikanan nusantara pemangkat Bapak Joko Supraptomo .di adakan halal bihala ini untuk saling memintamaaf  kepada seluruh setaf , pengusaha ,istansi pemeritah yang terkait  dan masyarakat setempat. di adakan acara ini pun tidak mempenggaruhi rutinitas sehari hari.






      Acara dimulai 09.30 sampai 11.00 WIB ,selesai acara halal bihalal ini seluruh setaf  langsung beraktifitas seperti biasa nya .  selama di adakan acara ini dapat ber langsung dengan lancar.