Isu Pemerasan Petugas KKP pada Nelayan Malaysia Bohong
Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad menepis keterangan dalam laporan polisi Malaysia. Dia tegas-tegas membantah bahwa petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan pemerasan pada nelayan Malaysia.
"Itu isu-isu liar, kita cek tidak ada informasi mendasar mengenai itu. Kita investigasi sendiri cek sama mereka, dan nggak ada itu begitu-begituan (pemerasan)," kata Fadel di kantor Menko Perekonomian, Jl Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (6/9/2010).
Dia menjelaskan, bahkan kemudian polisi Malaysia itu yang kemudian menganiaya petugas KKP setelah menangkapnya di Kepulauan Bintan.
"Aparatnya memang kasar-kasar orangnya, makanya saya marah. Tapi karena masuk zona diplomasi makanya kita remlah," imbuhnya.
Dia menegaskan, para polisi yang menganiaya anak buahnya itu kini sedang diperiksa atasannya di kepolisian Johor. "Itu karena permintaan pemerintah kita, mereka diperiksa," imbuhnya.
Fadel menambahkan, anak buahnya itu ditangkap kemudian ditahan, dan dibawa ke kapal. Bukan hanya itu saja, kemudian dibawa di box, dijebloskan ke penjara. "Tangannya diborgol dan ketika keluar pakai baju tahanan," terangnya.
Sementara terkait perundingan Kinabalu, pihaknya telah memberi 12 catatan kepada menteri luar negeri. Isinya mengenai percepatan penyelesaian dengan Malaysia.
"Intinya pembatasan, pembatasan wilayah diberikan lagi ciri-ciri. Lalu tidak lupa kita upayakan kerjasama ekonomi," tutupnya.
Isus penyuapan ini merebak berdasarkan laporan polisi Malaysia yang beredar di kalangan wartawan. Di sana disebutkan bahwa petugas KKP meminta uang 3.500 Ringgit Malaysia kepada keluarga nelayan Malaysia yang ditahan. Hingga kemudian polisi Malaysia menjerat pidana penculikan pada 3 petugas KKP.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Demi kemajuan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI kami memohon saran dan kritik anda melalui layanan ini atau di no 085825296056 untuk via sms.