Acara Perpisahan PPN Pemangkat berwajah Mendung



PPN Pemangkat , Hari ini Senin tanggal 31 januari 2011 merupakan hari bersedih bagi PPN Pemangkat pasalnya sesuai dengan “ KEP.03/SJ-KKP/KP.430/2011” menunjuk salah satu staf PPN Pemangkat Bp. Aliasmadi,SH untuk bertugas di Pusat (kantor KKP) bagian Biro Hukum .

Acara ini merupakan acara dadakan yang dilaksanankan di Kantor PPN Pemangkat atas petunjuk Bp Joko Supraptomo selaku kalabuh sehingga persiapannya pun sederhana namun sangat khitmad. Adapun tamu undangan yang hadir yaitu :

# Dari Perum PPS diwakili oleh Bp. Sabdono sih Widodo

# Perwakilan Pengusaha Perikanan Bp Ali Usman dan Bp Nata.

# Seluruh Staf PPN Pemangkat .

Dalam acara ini masing-masing menyampaikan pesan dan kesan yang intinya yaitu ucapan terima kasih untuk Bp Aliasmadi,SH yang telah berperan serta dalam membangun PPN Pemangkat kurang lebih 30 tahun dan satu tahun menjabat sebagai Kasie Pengembangan di PPN pemangkat. Tidak lupa pula Bp.Aliasmadi menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak yang telah bekerjasama selama beliau bertugas di PPN Pemangkat apabila terdapat kesalahan dan kekeliruan.

Humas

Selengkapnya ; www.ppnpemangkat.blogspot.com

www.pipp.kkp.go.id

Simulasi Penggunaan Alat Komunikasi Radio HT Satpam di PPN Pemangkat


Pemangkat, satu lagi pengadaan sarana komunikasi untuk satuan pengamanan PPN Pemangkat yaitu Alat Komunikasi Radio HT untuk membantu Satpam dalam melaksanakan tugas sehari-harinya.
Komandan Satpam Tan Astaman telah melaksanakan simulasi mendadak tanpa direncanakan guna menguji kesiagaan anggotanya setelah dilengkapi sarana Komunikasi tersebut.
Menurut Komandan Satpam Tan Astaman simulasi sengaja di lakukan mendadak tanpa pemberitahuan sebelumnya dengan TKPnya Kantor PPPS Pemangkat untuk melihat seberpa besar siaga anggota setelah dilengkapi dengan Radio HT, Menurutnya memang HT sangat membantu tugas, Terbukti dari simulasi yang ia lakukan membuat aggota tunggang-langgang berlari menuju TKP secara serentak,cepat akan mengamankan lokasi kejadian.
Humas PPN Pemangkat
Takbir
www.ppnpemangkat.blogspot.com
www.pipp.kkp.go.id

Rapat Koordinasi K3 PPN Pemangkat 25-01-2011


Pemangkat, Rapat berlangsung diruang kerja Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Pemangkat, Rapat dipimpin langsung oleh Bp Joko Supraptomo sebagai Kepala Pelabuhan dan Koordinator tunggal dilingkungan Pelabuhan Perikanan Nusantara Pemangkat.
Rapat dihadiri oleh beberapa Instansi terkait baik Polsek (Lintar.M kapolsek), Camat/mewakili (Syayuti), HNSI(Majid Songke), Pospol Airut(S.Saragi), DAN POSMAT TNI AL (Wahyudiono), Perum PPS(Sabdono SW), Kepala Satker PSDKP(Akhmadon) Pospol Penjajap (Jhon Hendri) dan dari Kalangan Pengguna Jasa di PPN Pemangkat.
Dalam rapat ini membahas tentang peningkatan rasa aman,nyaman ,keindahan , bagi pengguna jasa & seluruh masyarakat PPN pemangkat yang mana selama ini masih dianggap rawan.
Menanggapi apa yang dikatakan Bp Syayuti(wakil camat) “PPN Pemangkat merupakan salah satu penghasil PAD terbesar di Kabupaten Sambas “maka Kepala Pelabuhan Bp Joko Supraptomo bersama Kapolsek Pemangkat Bp Lintar.M mengharapkan kerjasama dari seluruh instansi terkait untuk bersama-sama meningkatkan K3 di Lingkungan PPN Pemangkat mengingat aktivitas bisnis sangat vital kalau perlu bersama-sama membentuk Satuan Pengamanan Terpadu.
Sesuai isu yang berkembang dimasyarakat tentang keamanan yang tidak maksimal di PPN Pemangkat kini sudah terjawab, menurut Akhmadon (kepala Satker Psdkp Pemangkat) dan Ari Jai (pengusaha Perikanan) menganggap isu itu tidak benar , berlabuhnya kapal-kapal asal Juwana di Selakau yang dulu berlabuh di PPN Pemangkat itu di karenakan berbagai faktor seperti tidak adanya larangan berlabuh di PPI Selakau untuk Kapal-kapal tsb disisi lain juga disebabkan oleh masalah-masalah Hutang piutang, lebih keras lagi Ari jai menuturkan ada juga yang memang kapalnya dilarang masuk ke PPN Pemangkat oleh Pengusaha itu sendiri karena ada beberapa kapal yang tidak memiliki dokumen lengkap atau Alat tangkap yang tidak ramah lingkungan.

Humas PPN Pemangkat
Takbir
www.ppnpemangkat.blogspot.com
www.pipp.kkp.go.id

Prestasi Satpam PPN Pemangkat



Pemangkat 20 januari 2011, Tiga orang Satpam Pelabuhan Perikanan Nusantara Pemangkat mendapat Piagam Penghargaan dari POLRES SAMBAS atas berhasilnya membantu tugas POLISI dalam ngungkap kasus tindak pidana Pencurian Jaring dilokasi Pelabuhan Perikanan Nusantara Pemangkat yakni
1. TAN ASTAMAN ( Koordinator anggota Satpam)
2. IWANSYAH (Anggota Satpam)
3. SAMBAS.PN (Anggota Satpam)
Menurut Koordiantor Satpam TAN ASTAMAN bahwa pelaku memang tertangkap tangan mengambil barang yang dimaksud oleh anggotanya disaat sedang Patroli keliling lingkungan pelabuhan.
Momen penyerahan Piagam penghargaan tersebut di Sambas pada Hari Ulang Tahun Satpam yang ke 30 tanggal 12-01-2011 di POLRES sambas.

Ikan Malung di PPN Pemangkat



Satu lagi jenis Ikan di PPN Pemangkat yang hampir setiap hari kita lihat di Dermaga atau pun di Gudang-gudang Pelaku usaha Perikanan, memang terlihat biasa saja tapi ternyata jenis Ikan ini memiliki Gelembung yang sangat mahal harganya juga biasa di sebut “LUPE MALUNG” namun Proses pembuatannya agar mendapatkan kwalitas yang bagus masih dirahasiakan karena Menurut Rudianto kalau semua teknik mengolahnya di ketahui orang akan terjadi persaingansehingga takut mengalami kemunduran usaha.
Sesuai penuturan Rudianto bahwa Lupe Malung ini biasanya dikonsumsi oleh kalangan atas di campur dengan Sarang burung Walet yang fungsinya untuk memperbaiki Jantung, menambah protein sumsum tulang dll.
Sumber
Humas PPN Pemangkat

Ikan Lokal Jenis Tembereh di PPN Pemangkat




Selain Ekspor Ikan Kerapu, Bawal, Cumi kering, Teripang & Sirip Hiu, Pengusaha Perikanan (Rudianto) juga mengekspor Jenis Ikan Tembereh.
Ikan Tembereh tersebut dibeli dari nelayan seharga Rp 450.000-Rp 600.000 dan di jual keSingapura dengan harga berkisar Rp 4.500.000 – Rp 6000.000, melalui jalur yang sama yaitu kepulauan Riau, Menurut Rudianto bahwa ikan jenis ini digunakan oleh medis Singapura untuk menambal jantung yang bocor , Lanjut Rudianto mengatakan bahwa ikan-ikan inilah yang tergolong termahal dibanding komoditi lainnya, Menurut Rudianto hanya faktor modal saja yang menjadi kendala sehingga Rudianto tidak bisa menyetok Produknya lebih banyak lagi karena modal yang dibutuhkan bisa mencapai miliar rupiah.
Menurutnya berapa pun banyaknya yang di stok di PPN Pemangkat , para pengusaha Perikanan Kepulauan Riau tetap membelinya.

Teripang Kering di PPN Pemangkat

Satu lagi Hasil Perikanan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pemangkat, yang termasuk komoditi unggulan adalah Teripang
Komoditi yang mempunyai nama latin Holothuria Sp ini setelah di keringkan melalui penjemuran, diekspor oleh para pengusaha perikanan Pemangkat ke Singapura melalui Tanjung Pinang, Propinsi Kepulauan Riau.

Penulis
Takbir

Potensi Sirip Hiu Tipe A di PPN Pemangkat

Pemangkat, 13 Januari 2011.
Setelah sekian lama menjadi sentra bisnis perdagangan ikan komoditi unggul seperti kerapu, Bawal hitam dan Bawal putih ke berbagai negara tetangga termasuk singapura, satu lagi komoditi yang cukup menjanjikan untuk dikembangkan yaitu sirip Hiu.
Menurut salah satu pengusahanya, Rudianto, bahwa bisnis SIRIP HIU yang selama ini di gelutinya sangat lumayan dibanding bisnis hasil Perikanan yang lain , dengan modal Rp 400.000/Kg bahan bakunya(sirip hiu kering) setelah diolah harganya mencapai Rp 2.500.000/Kg kering.
Komoditi sirip Hiu kering tersebut setelah mengalami pengolahan beberapa tahap diekspor ke Singapura melalui Tanjung Pinang Kepulauan Riau.
Penulis
Takbir

Indukan Napoleon yang beratnya diatas 3 kg

Pengawas perikanan Stasiun Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Tual menggagalkan pengangkutan ikan Napoleon dengan jumlah 140 ekor dengan berat total 290,24 Kg dari kapal motor Dewi Bahari 68 pada tanggal 30 Desember 2010, kejadian ini terjadi pada saat dilakukan pemeriksaan muatan kapal untuk penerbitan surat layak operasi (SLO), dimana kapal tersebut mengangkut ikan Napoleon dengan ukuran di bawah satu kilogram dan diatas tiga kilogram yang tidak sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 375/Kpts/IK.250/5/95 Tentang Larangan Penangkapan Ikan Napoleon Wrasse (Cheillinus undulatus). Kemudian ikan-ikan tersebut dilepaskan kembali ke Perairan Maluku Tenggara pada tanggal 1 Januari 2011. Ukuran terbesar dari ikan Napoleon yang berhasil dilepaskan ada yang mencapai 28 kg per ekornya

lihat fotonnya di http://mukhtar-api.blogspot.com/2011/01/penggagalan-pengangkutan-ikan-napoleon.html

Selamatkan Rp 912 M dari Illegal Fishing KKP Sebut 65 Kasus Pidana Perikanan Telah Diputus PN

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merilis hasil kerja kerasnya selama setahun penuh. Kementerian yang dipimpin Fadel Muhammad itu selama 2010 berhasil menyelamatkan kerugian negara Rp 912 miliar dari illegal fishing atau pencurian ikan. Penyelamatan aset negara dari kapal-kapal pencuri ikan yang tertangkap tersebut berpotensi menghasilkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp 1,3 miliar.

"Kami optimistis, dengan kondisi yang ada, tahun ini kami bisa melindungi perairan negara lebih baik," ujar Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Syahrin Abdurahman di Jakarta kemarin (8/1).

Selama 2010, Ditjen PSDKP terus meningkatkan pengawasan untuk menjaga dan melestarikan sumber daya kelautan dan perikanan. Sebanyak 2.255 kapal ikan diperiksa dan 183 di antaranya ditahan karena terbukti melakukan illegal fishing. Dari pelaku yang tertangkap, kerugian negara yang bisa diselamatkan diperkirakan Rp 912 miliar.

Di antara perkara tindak pidana perikanan selama 2010, tercatat 65 kasus telah dijatuhi putusan oleh pengadilan perikanan atau pengadilan negeri. "Di antara jumlah itu, (putusan) 57 kasus telah berkekuatan hukum tetap," kata Syahrin.

Tahun ini, selain penegakan hukum, pengawasan ditekankan untuk pencegahan serta penangkalan dini pencurian ikan. Bentuknya melalui sosialisasi dan pembinaan kepada para nelayan serta pemeriksaan terhadap kapal yang akan melaut. Hasil upaya tersebut dapat dilihat dari tingkat ketaatan kapal ikan yang meningkat 8-12 persen dibanding 2009. "Mereka juga bisa membantu melaporkan tindak pencurian ikan oleh kapal asing kepada aparat kami di lapangan," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri KKP Fadel Muhammad menyatakan, selain pengamanan perairan, pada 2011 pihaknya mulai fokus pada eksplorasi sumber daya alam di bawah laut. Dia memperkirakan, di bawah laut Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi ada cadangan emas yang jumlahnya sangat besar. Untuk keperluan eksplorasi dan pemetaan, KKP bekerja sama dengan pemerintah AS. "Bentuknya adalah penelitian bersama karena mereka punya kemampuan dan alat yang mumpuni," katanya.

Tim AS mampu mengeksplorasi kedalaman laut hingga 6 ribu meter. Karena itu, kerja sama akan melibatkan peralatan serta skill mereka. Pemerintah juga engalokasikan anggaran Rp 100 miliar untuk eksplorasi sumber daya alam bawah laut. KKP akan fokus pada kegiatan eksplorasi ramah lingkungan dan tidak merugikan nelayan maupun merusak terumbu karang.

Kerja sama RI-AS dimulai sejak Juni"Agustus 2010. Bentuknya adalah eksplorasi perairan Sangihe, Talaud, dengan kapal riset Okeanos milik NOAA yang dilengkapi robot bawah air. Walaupun menuai kritik, kerja sama itu terus dilakukan dengan fokus penelitian yang bersifat mutualisme. (zul/c5/dwi)

CARA MENGUKUR MATA JARING

Webbing atau jaring merupakan lembaran yang tersusun dari beberapa mata jaring yang merupakan bahan dasar untuk membuat berbagai alat Penangkapan ikan.

Menurut Supardi Ardidja (2007) Webbing adalah gabungan sejumlah mata jaring yang dijurai baik dengan cara disimpul atau tanpa simpul, dibuat dengan menggunakan mesin atau tangan, baik yang terbuat dari serat alami maupun serat buatan, juga merupakan komponen utama alat penangkap ikan. Ukuran webbing dinyatakan dengan panjang dalam satuan panjang dan kedalaman dalam satuan jumlah mata jaring.
Gambar 1. Webbing Untuk Merakit Alat Penangkapan Ikan.

Ukuran webbing terdiri dari panjang dalam. Panjang webbing dinyatakan dalam meter pada keadaan mesh tertutup (stretched mesh). Jika sistem penomoran yang digunakan adalah Rtex, panjang dinyatakan dalam meter dan jika sistem penomoran menggunakan Denier system panjang dinyatakan dalam yard. Jika menggunakan system penomoran Rtex panjangnya adalah 100 meter, bila menggunakan sistem Denier panjangnya adalah 100 yards.

Kedalaman webbing dinyatakan dalam jumlah mata pada keadaan mesh tertutup (stretched mesh) untuk semua system penomoran yang berlaku. Namun demikian ukuran webbing selalu dinyatakan dengan panjang webbing (meter) dan dalam webbing (jumlah mata jaring) maka ukuran webbing dalam setiap lembar webbing utuh disesuaikan dengan sistem penomoran yang digunakan.

Jenis webbing ditentukan oleh bagaimana mata jaring dibentuk atau disimpul, secara umum jenisnya terbagi dua, yaitu webbing yang disimpul dan yang tidak disimpul. Simpul adalah suatu ikatan pembentuk mata jaring atau suatu cara penyambungan benang atau tali. Simpul pada pembuatan webbing umumnya terdiri dari empat macam, yaitu, (1) Flat knot (reef knot, square knot), (2) Trawler knot (English knot, sheet bend, round knot), (3) Double trawl knot, (4) Special flat knot.


Gambar 2. Jenis-Jenis Simpul Pada Webbing

Adapun alat penangkapan ikan yang bahan utama lembaran webbing adalah : Fish Net, Pukat Udang, Purse Seine, Gillnet, Payang, Dogol, Pukat Hela, Pukat Pantai dan Moroami dllnya.

Mata jaring (Mesh size) adalah jalinan tali jaring yang terdiri dari 4 knot dan 4 bar. Lebar Mata Jaring (Mesh size) ditentukan dengan mengukur jarak antara 2 knot yang berjauhan pada sisi dalam mata jaring dan bahan jaring dalam keadaan basah. Pengertian lain Mesh size adalah ukuran lubang pada jaring penangkap ikan. Ukuran mata jaring minimum seringkali ditentukan dengan aturan untuk menghindari penangkapan ikan muda yang bernilai setelah mencapai ukuran optimal untuk ditangkap.


Gambar 3. Mata Jaring (Mesh size)


Menurut Supardi Ardidja (2007) Mata jaring dibentuk oleh empat buah simpul dan empat buah bar, simpul yang terletak pada arah benang disebut mesh (jika simpul diurai benang jaring tidak terputus), dan yang tegak lurus dengan arah benang disebut point (benang jaring terputus). Ukuran mata jaring (mesh size) diukur dalam keadaan mata tertutup (stretched mesh).

Ukuran mata jaring (mesh size) diukur pada saat keadaan mata jaring tertutup kencang, atau saat kedua point berimpit atau ditarik kencang secukupnya. Satuan mata jaring ditentukan oleh sistem penomoran yang digunakan. Jika siatem penomoran menggunakan tex system satuannya adalah milimeter, sedangkan jika menggunakan denier system maka satuan ukuran mata jaring adalah inci.

Bukaan Mata Jari pada saat webbing dipasangkan pada tali pelampung (float line) atau tali pemberat (sinker line) dengan rasio penggantungan tertentu maka mata jaring akan terbuka baik ke arah panjangnya maupun ke arah dalamnya. Besaran bukaan mata jaring sangat ditentukan oleh metode panangkapan ikan (bagaimana ikan ditangkap), apakah ikan harus dikurung, dijerat atau diloloskan. Selain itu juga ditentukan oleh bentuk ikan yang akan ditangkap.

Friedman (1968) menyatakan bahwa ukuran mata jaring yang akan digunakan untuk menangkap ikan tertentu ditentukan oleh setengah keliling overculumnya, sedangkan lebar bukaan mata jaring ditentukan oleh bentuk tubuh ikan (bulat atau pipih). Pipihpun terbagi dua apakah pipih arah vertikal atau pipih arah horisontal.


Gambar 4. Ukuran Mata Jaring (Mesh size) dan Ikan Tujuan Penangkapan

Keterangan :
a. Ikan tidak terjerat karena ukuran mata jaring lebih kecil dari setengah keliling overculum;
b. Ikan terjerat karena ukuran mata jaring sesuai dengan setengah keliling overculum;
c. Ikan lolos karena ukuran mata jaring lebih kecil dari setengah keliling overculum.

Benang webbing merupakan jalinan tali jaring atau benang mempunyai besaran atau diameter. Diameter benang jaring yang sering digunakan untuk membuat alat tangkap ikan berkisar 0,20 mm sampai 8 mm. Secara umum kontsruksi benang terdiri dari benang jaring yang dipintal (twisted) dan dianyam (braided). Bahan dasar pembuatan benang adalah dari serat-serat benang yang dijadikan satu menjadi single yarn, kemudian tiga single yarn dipintal menjadi netting yarn. Netting yarn adalah istilah untuk semua material tekstil yang sesuai untuk merakit alat penangkap ikan, yang mungkin secara langsung dijurai dengan mesin atau dengan tangan, tanpa perlu proses lanjutan.


Gambar 5. Benang Webbing & Konstruksi Benang Jaring dipintal (Klust, 1993)

Untuk mengukur diameter benang selain pengukuran langsung dengan alat seperti micrometer, kaca pembesar dan mikroskop, ada cara lain seperti dibawah ini dengan menggunakan jangka sorong dan menggunakan penggaris sederhana.


Gambar 6. Cara Mengukur Diameter Benang

Benang dimasukkan kedalam jangka sorong lalu lihat ukurannya atau lilitkan benang 20 kali pada pensil lalu ukur panjang lilitannya. Bila benang dililitkan 20 kali sepanjang 60 mm maka diameter benang adalah = 60/20 = 3 mm.
Keterangan :
• Titre (denier): Td = berat (g) setiap 9000 m serat dalam bentuk yarn
• Metrik number: Nm = panjang (m) setiap 1 kg serat
• English number: Nec = panjang (kelipatan dari 840 untuk katun yard) setiap pon (lb) serat
• International: Tex = berat (g) setiap 1000 m serat system

Cara pengukuran panjang mata jaring (Mesh Size) dan bukaan mata jaring dilakukan dengan berbagai cara berdasarkan surat Direktur Jenderal Perikanan Tangkap No. 1546/DPT.2/PI.320.02/IV/08 tanggal 14 April 2008 perihal Pedoman cara pengukuran panjang mata jaring (mesh size) dan bukaan mata jaring sebagai berikut :
A. Dengan Mata Jaring
1. Jaring Simpul
2. Mata Sigi Enam
3. Jaring Tanpa Simpul (Raschel Type)


Gambar 7. Cara Mengukur Mata Jaring (mesh size) Dengan Mata Jaring

Keterangan :
• Ukuran mata jaring teregang/mesh size (a) : Jarak (arah tegak) antara titik tengah dua simpul berhadapan dan mata jaring yang diregang (tertutup).
• Ukuran bukaan mata (OM) : Ukuran dalam maksimum (arah tengah) antara dua simpul yang berhadapan dari mata jaring yang direngang.
• Panjang kaki (bar) = b

B. Dengan Sepuluh Mata Jaring

Cara mengukur panjang jaring sejumlah sepuluh mata yang ditarik secara sempurna ke arah vertikal (sampai bar/kaki pembentuk mata jaring berimpit). Berdasarkan panjang jaring hasil pengukuran tersebut, kemudian dibagi dengan jumlah mata sepuluh. Hasil pembagian tersebut adalah ukuran mata jaring (mesh size) jaring dimaksud.

Contoh : Terhadap 10 mata jaring yang ditarik sempurna, setelah diukur diperoleh ukuran panjang sebesar 30 cm. Selanjutnya 30 cm dibagi dengan jumlah mata (10 buah) diperoleh hasil 3 cm.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ukuran mata jaring (mesh size) tersebut adalah 3 cm.

Gambar 8. Cara Mengukur Mata Jaring (mesh size) Dengan Sepuluh Mata

Pengukuran harus dilakukan pada beberapa titik / tempat yang berbeda dalam 1 (satu) bagian yang sama. Misalnya pada bagian kantong/cod-end pukat udang atau pukat ikan, panjang kantong dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, kemudian pada masing-masing bagian dilakukan pengukuran mesh size (dengan catatan : mengabaikan ukuran ekstrimnya) pada 10 (sepuluh) titik yang berbeda. Hasil masing-masing pengukuran tersebut kemudian ditentukan nilai rata-ratanya. Maka nilai rata-rata tersebut adalah ukuran mata jaring (mesh size) bagian yang dimaksud.

Cara sederhana mengukur mata jaring sebagai berikut :
• Tarik kencang satu baris benang (misal 10 mata) dalam arah tegak/vertikal (untuk arah N atau tegak).
• Ukur jarak antara titik tengah 2 simpul (atau sambungan) yang dipisahkan 10 mata.
• Bagi hasilnya dengan 10, hasil pembagian tersebut merupakan panjang satu mata jaring (mesh size).

Contoh Soal Sebuah potongan bahan jaring mempunyai jumlah mata sebanyak 10 buah seperti terlihat pada gambar di bawah. Setelah ditarik secara sempurna ke arah vertikal (sampai bar/kaki pembentuk mata jaring berimpit) ternyata panjang jaring tersebut adalah 10 cm yang diukur dari tengah simpul antara ujung yang satu dengan ujung yang lain dari sepuluh mata jaring tersebut. Berapakah panjang satu mata jaring dari potongan jaring tersebut?

Jawab dari pengukuran panjang 10 mata jaring = 10 cm. Maka panjang satu mata jaring = 10/10 = 1 cm

Gambar 9. Cara Sederhana Mengukur Mata Jaring (mesh size)

C. Alat Ukur Mata Jaring (Net Gauge)

Alat ukur mata jaring (net gauge) adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur mata jaring yang dibuat oleh Pusat Riset Teknologi Kelautan Badan Riset Kelautan dan Perikanan yang terdiri dari Pengukur Mata Jaring Kecil, Pengukur Mata Jaring Besar dan Pemberat (bandul). Alat tersebut terbuat dari bahan kuningan.


Gambar 10. Alat Ukur Mata Jaring (Net Gauge)

Teknik pengukuran mata jaring yaitu dengan metode “wet and stretch open mesh size”, yaitu dengan cara bahan jaring dalam keadaan basah (operasional) serta tertarik. Dimana besarnya beban tarikan ditentukan oleh berat bandul.

Pelaksanaan pengukuran sebagai berikut ;
• Gunakan alat ukur mata jaring (net gauge) yang sesuai dengan lebar mata jaring yang hendak diukur.
• Masukan alat pengukur tersebut pada mata jaring.
• Atur posisi alat ukur sehingga kedua sisi alat ukur seperti gambar open mesh size diatas.
• Pasang pemberat (bandul) pada tempatnya sehingga posisi mendatar.
• Ukuran mata jaring dapat dilihat pada sisi-sisi alat ukur.

Gambar 11. Pemasangan Net Gauge Pada Mata Jaring


Gambar 12. Pengukuran Mata Jaring Dengan Net Gauge


Gambar 13. Cara Pengukuran Mata Jaring di Berbagai Negara



Hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai alat tangkap ikan seperti Jenis & Jumlah, Ukuran Pokok alat penangkapan ikan dan Mata Jaring (Mesh Size) jangan sampai tidak sesuai yang tertera pada Surat Izin Penangkapan Ikan.

Beberapa ketentuan ukuran alat penangkapan ikan adalah sebagai berikut :
1. Pukat Ikan (Fish Net), Mesh Size Kantong > 50 mm pada groud rope tidak menggunakan bobin dan rantai pengejut. Tidak dioperasikan oleh 2 (dua) kapal.
2. Pukat Udang (PU), Mesh Size Kantong > 30 mm memakai TED/API jarak jeruji > 10 cm. Tidak dioperasikan oleh 2 (dua) kapal.
3. Purse Seine Pelagis Kecil (PSPK):
- Mesh Size Kantong Min. 25 mm
- Mesh Size badan Min. 50 mm
4. Purse Seine Pelagis Besar (PSPB):
- Mesh Size Kantong Min. 25 mm
- Mesh Size badan Min 60 mm
5. Jaring Insang (Gill Net) di ZEEI (Permen No. PER.08/MEN/2008) tentang penggunaan alat penangkapan ikan jaring insang (gill net) di ZEEI.
A. Jaring Insang Hanyut (Drift Gill Net)
- Mesh Size Kantong min. 10 cm
- Panjang Jaring max. 10. 000 meter
- Kedalaman Jaring max. 30 meter
B. Jaring Insang Tetap (Set Gill Net)
- Mesh Size Kantong min. 20 cm
- Panjang Jaring max. 10. 000 meter
- Kedalaman Jaring max. 30 meter
6. Jaring Insang (Gill Net) di Periaran Teritorial. Untuk ukuran alat tangkap jaring insang diperairan teritorial tidak terlalu jauh berbeda dengan jaring insang yang dioperasikan di perairan ZEEI, kecuali ukuran panjang jaringnya dimana panjang jaring untuk alat tangkap jaring insang (gill net) yang dioperasikan di perairan teritorial max. 2500 meter.

Pustaka : Supardi Ardidja, 2007, Bahan Alat Penangkapan Ikan dan Rancang Bangun Alat Penangkapan Ikan, Surat Dirjen Perikanan Tangkap No. 1546/DPT.2/PI.320.02/IV/08 Tanggal 14 April 2008 Perihal Pedoman Cara Pengukuran panjang mata jaring (mesh size) dan bukaan Mata Jaring, BBPPI Semarang, 2006, Panduan Teknis Usaha Penangkapan Ikan, Pusat Riset Tehnologi Kelautan, Petunjuk Pemakaian Alat Ukur Mata Jaring, Beberapa Paparan dari Pejabat Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap.
MUKHTAR, A.Pi, M.Si (Kepala Satker PSDKP Kendari, Pengawas Perikanan, Penyidik PPNS Perikanan, Dosen Fakultas Perikanan Universitas Muhammadiah Kendari, Kepala SMKS Kelautan dan Perikanan, Pembina Marine And Coastal Conservation Faoundation Kendari)
Email : mukhtar_api@yahoo.co.id
Blog : http://mukhtar-api.blogspot.com
Web Site : www.p2sdkpkendari.com
Forum : Illegal_Fishing_Indonesia

PERLU PERHATIAN KHUSUS TERHADAP USAHA PENGOLAHAN IKAN

Pemangkat, Di sekitar lingkungan Pelabuhan Perikanan Nusantara Pemangkat terdapat unit usaha pengolahan ikan yang dilakukan oleh mayoritas ibu rumah tangga. Adapun kegiatan pengolahan yang dilakukan adalah pembuatan ikan asin gaben, krupuk dan ikan asap Pari juga Hiu. Dari beberapa pelaku utama yang melakukan kegiatan pengolahan sudah dibentuk kelompok tetapi kelompok yang ada tidak berjalan kegiatan kelompoknya hal ini disebabkan belum adanya pendampingan atau pembinaan kelompok secara khusus setiap waktunya dan pelaku utama belum menyadari akan pentingnya peran dan fungsi kelompok terhadap kemajuan usaha yang mereka jalankan selama ini.

Kegiatan pengolahan yang dilakukan selama ini masih berjalan secara tradisional dengan hasil produksi yang masih sedikit begitu juga dengan modal usaha yang digunakan masih terbatas dan belum bisa mengakses ke lembaga keuangan yang ada di Kecamatan Pemangkat. Dalam rangka untuk mengembangkan usaha unit pengolahan tersebut maka perlu dilakukan kegiatan penyuluhan baik terhadap fungsi dan peran kelompok, inovasi dan informasi teknologi bidang pengolahan dan sistem kredit yang ada di Bank Kalimantan Barat, Bank BRI, Bank Danamon, Bank Mandiri, dan penyusunan analisa usaha.

Rapat Evaluasi Kegiatan Tahun 2010 dan yang Akan Dilaksanakan Pada Tahun 2011




Rapat dimulai pukul 08:30 wib s/d Pukul 11:45 yang diikuti seluruh Staf PPN Pemangkat di Kantor PPN Pemangkat , dalam kesempatan kali ini Bp. JOKO SUPRAPTOMO selaku Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Pemangkat menyampaikan beberapa hal diantaranya Mutasi beberapa Direktur seperti Dit PP, PUPI, PUP, dan KAPI. Dalam kesempatan itu pula beliau menghimbau kepada seluruh Staf PPN Pemangkat untuk meningkatkan Profesionalisme dalam mengerjakan tugas , percepatan dalam pelaporan dll.

Seiring dengan salah satu komitmen Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Pemangkat untuk menambah kegembiraan bagi pegawainya maka bersama itu pula beliau mengharapkan agar semua pegawai agar lebih banyak bersyukur, berbesar hati, menerima, memaklumi dan lebih harmonis kepada sesama.

www.ppnpemangkat.blogspot.com

, http//pipp.dkp.go.id

Pengrusakan Pagar PPN Pemangkat




Pengrusakan Pagar PPN Pemangkat

Berdasarkan informasi dari beberapa pengusaha perikanan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pemangkat bahwa sering terjadinya kehilangan di atas Kapal mereka dikarenakan tingkat keamanan yang kurang, Sehubunan dengan hal itu maka Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Pemangkat Bpk Janje Patty (pada masa itu) mengintrupsikan agar diadakan rapat dengan Tokoh Masyarakat setempat seperti
Kepala Desa Penjajap Timur Rw dan Rt Kapolpos Danramil Dan beberapa pemuka masyarakat setempat

Adapun agenda rapat pada masa itu adalah “ Peningkatan K3 PPN Pemangkat” termasuk membahas masalah pagar buka tutup yang berbatasan langsung dengan Rumah Penduduk Perum Penjajap, dalam rapat tersebut telah disepakati bahwa pada malam hari pagar tersebut ditutup lalu siang hari dibuka dan hanya ada satu pintu utama untuk keluar masuk bagi masyarak yang akan beraktipitas dimalam hari, namun dalam pelaksanaan kesepakatan tersebut terjadi hal yang tidak diinginkan yaitu “Pengrusakan Pagar” pada hari selasa 04-01-2011 malam oleh sekelompok orang yang tidak bertangung jawab.

Rapat Pertama Seksi Tata Operasional ditahun baru 2011




Tanggal 4 Januari 2011
Rapat Pertama Seksi Tata Operasional ditahun baru 2011

Agenda Rapat yaitu membahas tentang beberapa hal sebagai berikut :
1. Peningkatan kinerja Seksi Tata Operasional khusunya dibagian Statistik, PIPP, dan Syahbandar
2. Pengaturan tupoksi dan tugas masing-masing staf.
3. Tata dan cara pengumpulan data yang benar khususnya data produksi.

DISTRIBUSI IKAN DARI LUAR PELABUHAN



Pada hari ini Selasa, jam 08:45 Wib terdapat distribusi ikan dari luar pelabuhan PPN Pemangkat, Ikan-ikan tersebut berupa Tongkol dan Sarden
sebanyak 4000Kg telah di kemas rapi,dan menurut Asman (pengusaha pembawa ikan ) mutunya bagus dengan harga relatif murah.

Lebih lanjut dia menuturkan Ikan-ikan tersebut berasal dari Korea dan masuk ke malaysia indonesia melalui perbatasan Malaysia Indonesia di Entikong

Kabar Cuaca Maritim Hari ini





03-01-2011
Kabar Cuaca Maritim Hari ini

Sehubungan dengan adanya peringatan dari BMKG untuk wilayah laut cina selatan khususnya bahwa tinggi gelombang pada hari ini mencapai 4-5 meter para nelayan
baik nelayan lokal maupun nelayan dari luar PPN Pemangkat mengakui akan hal itu akibatnya mereka pun berbondong-bondong menambat kapalnya di Dermaga PPN Pemangkat
sebahagian lainnya berlindung di balik pulau-pulau terdekat di sekitar pulau Serasan dengan membawa hasil yang tidak memadai.

Suasana Tahun Baru di PPN Pemangkat




Selamat Tahun Baru 2011
03-01-2011
Suasana Tahun Baru di PPN Pemangkat

Hari ini merupakan hari pertama bagi seluruh karyawan (i) PPN Pemangkat memulai aktifitasnya di tahun 2011, seiring dengan adanya perubahan atau reformasi di tubuh PPN Pemangkat tampak terlihat para staf sibuk dengan tugas dan tanggung jawab barunya di awal tahun ini.
Adapun Nama-nama Staf yang diroling yaitu :
1. Nandasari ( dari Seksi Pengembangan ke Subbag TU )
2. Takbir ( dari Seksi TOP ke Subbag TU )
3. Turbina Azmi (dari Seksi Pengembangan ke Seksi TOP )
4. Toha Putra ( dari Seksi Pengembangan ke Seksi TOP )

Stop Illegal Fishing Indonesia

Berita kedua yang masih dirilis LIPI dengan mengutip The Jakarta Post, masih menyoroti tentang aktifitas penangkapan ikan yang ilegal, dan juga destruktif di perairan Natuna, berikut beritanya :
- Lingkungan perairan laut saat ini semakin terancam akibat overfishing.
- Overfishing di wilayah Natuna diakibatkan oleh IUU fishing yang tidak terkontrol (unsurveilenced).
- pelaku IUU fishing di perairan natuna diantaranya dilakukan oleh kapal2 asing dgn peralatan lengkap (well equipped) yang berasal dari China, Malaysia, Thailand and Vietnam.
- mereka memanfaatkan situasi akibat lemahnya pengawasan di daerah tersebut sehingga leluasa mencuri SDI yang potensial.
- Setidaknya 40 kapal trawl asing dan 157 nelayan dari Vietnam ditangkap pada 2010 karena melakukan penangkapan ikan secara ilegal di perairan Natuna.
- kerugian negara akibat aktifitas IUU fishing di perairan tersebut sebesar Rp 30 triliun (US $ 3,33 miliar) setiap tahun.