HALAL- BILHALAL di PPN Pemangkat 21-09-2010




Melalui puasa kita eratkan silaturahmi dan meningkatkan kerja sama antara pegawai, demikian inti Benang Merah yang bisa diambil dari kegiatan Halal-bilhalal keluarga Besar Pegawai PPN Pemangkat.
dalam acara yang telah dilaksanakan pada hari selasa,12 September 2010 tersebut turut pula hadir perwakilan dari PPS Pemangkat , PT dwi Tirta Investindo , Pengusaha Ikan dan Resot Perikanan kabupaten sambas.
Dalam Sambutan awal, kepala PPN Pemangkat JOKO SUPRAPTOMO menekankan urgensi kedisplinan, Kekompakan, dan saling komunikasi antar pegawai.
Selanjutnya Ustadz TUTUR HIDAYAT SPdi menyampaikan beberapa fenomena tingkat kedisplinan berpuasa di Pemangkat dan beberapa hal terkait syariat berpuasa dan hikmahnya.
Kegiatan halal-bilhala ini ditutup dengan acara makan bersama di Rumak Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Pemangkat.

Ibu-ibu pengrajin ikan kerupuk



banjir pesanan menjelang lebaran.

Isu Pemerasan Petugas KKP pada Nelayan Malaysia Bohong


Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad menepis keterangan dalam laporan polisi Malaysia. Dia tegas-tegas membantah bahwa petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan pemerasan pada nelayan Malaysia.

"Itu isu-isu liar, kita cek tidak ada informasi mendasar mengenai itu. Kita investigasi sendiri cek sama mereka, dan nggak ada itu begitu-begituan (pemerasan)," kata Fadel di kantor Menko Perekonomian, Jl Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (6/9/2010).

Dia menjelaskan, bahkan kemudian polisi Malaysia itu yang kemudian menganiaya petugas KKP setelah menangkapnya di Kepulauan Bintan.

"Aparatnya memang kasar-kasar orangnya, makanya saya marah. Tapi karena masuk zona diplomasi makanya kita remlah," imbuhnya.

Dia menegaskan, para polisi yang menganiaya anak buahnya itu kini sedang diperiksa atasannya di kepolisian Johor. "Itu karena permintaan pemerintah kita, mereka diperiksa," imbuhnya.

Fadel menambahkan, anak buahnya itu ditangkap kemudian ditahan, dan dibawa ke kapal. Bukan hanya itu saja, kemudian dibawa di box, dijebloskan ke penjara. "Tangannya diborgol dan ketika keluar pakai baju tahanan," terangnya.

Sementara terkait perundingan Kinabalu, pihaknya telah memberi 12 catatan kepada menteri luar negeri. Isinya mengenai percepatan penyelesaian dengan Malaysia.

"Intinya pembatasan, pembatasan wilayah diberikan lagi ciri-ciri. Lalu tidak lupa kita upayakan kerjasama ekonomi," tutupnya.

Isus penyuapan ini merebak berdasarkan laporan polisi Malaysia yang beredar di kalangan wartawan. Di sana disebutkan bahwa petugas KKP meminta uang 3.500 Ringgit Malaysia kepada keluarga nelayan Malaysia yang ditahan. Hingga kemudian polisi Malaysia menjerat pidana penculikan pada 3 petugas KKP.

Stop Illegal Fishing Indonesia

Mukhtar APi 05 September jam 12:09 Balas
Keberhasilan Pengawas Perikanan dalam menekan kegiatan ILLEGAL FISHING telah menunjukan hasil yang menggembirakan, di perairan Kepulauan Riau para nelayan telah berhasil menangkap ikan yang ukurannya semakin besar. Hal ini tidak mungkin terjadi sebelum DKP memiliki Kapal Patroli dan mampu menekan para pelaku illegal fishing agar tidak masuk semakin jauh ke dalam wilayah perairan kita. sebelum ada Kapal Pengawas Perikanan kapal2 ikan asing asal Thailand dengan leluasa masuk hingga ke perairan Bangka Belitung, ke Kalimantan Barat... Entah dimana aparat keamanan laut kita pada saat itu,...tidurkah mereka?? rasanya tak mungkin mereka tidur?? atau mereka yang justru mempersilahkan kapal ikan asing itu masuk?? entah kitapun tak tahu apa yang sesungguhnya terjadi. Ketika DKP mulai memiliki Kapal Pengawas Perikanan, perlahan tapi pasti satu persatu kapal ikan asing itupun mulai tertangkap oleh para pejuang2 perikanan tangguh yang kita miliki, dengan kapal kerupuk mereka maju ketengah samudera menantangganasnya ombak, maju menghalau dan menangkap para pelaku illegal fishing tersebut..... Mereka tak bergeming dengan iming2 dollar, Bath, Dong ataupun Yuan, mereka hanya menginginkan MERAH PUTIH TETAP TEGAK DENGAN SUMBERDAYA IKAN YANG BENAR2 BISA BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT INDONESIA SEBAGAIMANA AMANAT UNDANG UNDANG DASAR 45 PASAL 33...
Tapi fenomena apa yang terjadi, justru karena kegigihan pejuang perikanan kita mempertahankan nama bangsa dan sampai dipenjara di Malaysia... Para petualang2 republik ini, yang entah masih merah putihkah didadanya dengan enteng mengatakan KKP tidak perlu lagi patroli....SELAMAT BAGI PARA PELAKU ILLEGAL FISHING THAILAND, MALAYSIA, VIETNAM DAN CHINA…ANDA TELAH MENJADI PEMENANG… TAK AKAN ADA LAGI KAPAL PUTIH YANG AKAN MENANGKAP KAPAL KALIAN, YANG SELAMA INI TIDAK MAMPU KALIAN BELI…TAPI INI BELUM FINAL… KAMI AKAN BERJUANG!!! (From Jumali)